Kemukjizatan Pengulangan Ayat dalam Surah al-Rahman: Analisis Penafsiran M. Quraish Shihab dalam Tafsir al-Mishbah

Artikel ini bertujuan untuk menganalisis makna dan hikmah di balik pengulangan ayat fabiayyi ‘ala’i rabbikuma tukadhdhiban dalam Surah al-Rahman yang diulang sebanyak 31 kali. Keunikan pengulangan ini memunculkan pertanyaan teologis dan estetika dalam al-Qur'an yang menarik untuk dikaji lebih d...

Ausführliche Beschreibung

Gespeichert in:
Bibliographische Detailangaben
Veröffentlicht in:Jurnal Semiotika-Q Jg. 5; H. 1; S. 191 - 218
Hauptverfasser: Adella, Dwi Nur, Rofi'i, Muhammad Arwani
Format: Journal Article
Sprache:Arabisch
Indonesisch
Veröffentlicht: Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang, Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam 21.04.2025
ISSN:2809-6401, 2809-0500
Online-Zugang:Volltext
Tags: Tag hinzufügen
Keine Tags, Fügen Sie den ersten Tag hinzu!
Beschreibung
Zusammenfassung:Artikel ini bertujuan untuk menganalisis makna dan hikmah di balik pengulangan ayat fabiayyi ‘ala’i rabbikuma tukadhdhiban dalam Surah al-Rahman yang diulang sebanyak 31 kali. Keunikan pengulangan ini memunculkan pertanyaan teologis dan estetika dalam al-Qur'an yang menarik untuk dikaji lebih dalam. Fokus utama penelitian ini adalah menelaah tafsir M. Quraish Shihab dalam Tafsir al-Mishbah  terkait ayat tersebut serta mengungkap keajaiban dan tujuan pengulangannya. Metode yang digunakan adalah penelitian kepustakaan (library research) dengan pendekatan deskriptif-analitis. Peneliti mengkaji berbagai literatur, termasuk Tafsir al-Mishbah, serta penafsiran Quraish Shihab untuk mendapatkan pemahaman yang komprehensif. Penelitian ini memaparkan definisi, fungsi, dan kaidah pengulangan dalam al-Qur'an sebagai kerangka analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa menurut Quraish Shihab, pengulangan ayat fabiayyi ‘ala’i rabbikuma tukadhdhiban merupakan bentuk penegasan atas kemurahan Allah SWT dalam memberikan nikmat kepada manusia dan jin. Pengulangan ini bertujuan untuk menanamkan kesadaran dan rasa syukur atas karunia yang telah diberikan. Hikmah di balik pengulangan tersebut adalah untuk menggugah hati dan pikiran pembaca agar selalu mengingat dan mensyukuri nikmat Allah, sekaligus memperkuat hubungan spiritual antara manusia dengan Sang Pencipta. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis makna dan hikmah di balik pengulangan ayat fabiayyi ‘ala’i rabbikuma tukadhdhiban dalam Surah al-Rahman yang diulang sebanyak 31 kali. Keunikan pengulangan ini memunculkan pertanyaan teologis dan estetika dalam al-Qur'an yang menarik untuk dikaji lebih dalam. Fokus utama penelitian ini adalah menelaah tafsir M. Quraish Shihab dalam Tafsir al-Mishbah  terkait ayat tersebut serta mengungkap keajaiban dan tujuan pengulangannya. Metode yang digunakan adalah penelitian kepustakaan (library research) dengan pendekatan deskriptif-analitis. Peneliti mengkaji berbagai literatur, termasuk Tafsir al-Mishbah, serta penafsiran Quraish Shihab untuk mendapatkan pemahaman yang komprehensif. Penelitian ini memaparkan definisi, fungsi, dan kaidah pengulangan dalam al-Qur'an sebagai kerangka analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa menurut Quraish Shihab, pengulangan ayat fabiayyi ‘ala’i rabbikuma tukadhdhiban merupakan bentuk penegasan atas kemurahan Allah SWT dalam memberikan nikmat kepada manusia dan jin. Pengulangan ini bertujuan untuk menanamkan kesadaran dan rasa syukur atas karunia yang telah diberikan. Hikmah di balik pengulangan tersebut adalah untuk menggugah hati dan pikiran pembaca agar selalu mengingat dan mensyukuri nikmat Allah, sekaligus memperkuat hubungan spiritual antara manusia dengan Sang Pencipta.
ISSN:2809-6401
2809-0500
DOI:10.19109/jsq.v5i1.26629