Sistem Reproduksi Manusia dan Pendidikan Seks: Perspektif Tafsir Ilmi Kemenag dan Maurice Bucaille
Penelitian ini bertujuan mengungkap penafsiran ayat kauniyah tentang reproduksi manusia dan pendidikan seks dalam al-Qur’an berdasarkan telaah Tafsir Ilmi Kemenag dan buku Bibel, Qur’an dan Sains karya Maurice Bucaille. Kedua tafsir tersebut dipilih karena tafsir ilmi Kemenag ditulis oleh mayoritas...
Uloženo v:
| Vydáno v: | Jurnal Semiotika-Q Ročník 5; číslo 1; s. 140 - 165 |
|---|---|
| Hlavní autoři: | , , |
| Médium: | Journal Article |
| Jazyk: | arabština indonéština |
| Vydáno: |
Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang, Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam
21.04.2025
|
| Témata: | |
| ISSN: | 2809-6401, 2809-0500 |
| On-line přístup: | Získat plný text |
| Tagy: |
Přidat tag
Žádné tagy, Buďte první, kdo vytvoří štítek k tomuto záznamu!
|
| Shrnutí: | Penelitian ini bertujuan mengungkap penafsiran ayat kauniyah tentang reproduksi manusia dan pendidikan seks dalam al-Qur’an berdasarkan telaah Tafsir Ilmi Kemenag dan buku Bibel, Qur’an dan Sains karya Maurice Bucaille. Kedua tafsir tersebut dipilih karena tafsir ilmi Kemenag ditulis oleh mayoritas Muslim, sedangkan Maurice Bucaille merupakan seorang orientalis penganut agama kristen. Tafsir Ilmi Kemenag bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia dalam bidang penafsiran al-Qur’an, sementara Maurice Bucaille bertujuan untuk membandingkan antara Bibel dan al-Qur’an. Metode penelitian ini bersifat kualitatif dan jenis penelitian kepustakaan, dengan teknik analisis data menggunakan analisis komparatif. Hasil penelitian ini menunjukkan hampir dari semua ayat yang dicantumkan dalam penelitian ini terdapat perbedaan kecuali pada dua ayat saja, yakni QS. al-Mursalat [77]: 20 dan al-Baqarah[2]: 222-223. Pemahaman QS. al-Mursalat [77]: 20 dipahami sebagai cairan yang hina karena tempat keluarnya yang sama dengan keluarnya air kencing. Sementara QS. al-Baqarah [2]: 222-223 sama-sama dipahami sebagai larangan menyetubuhi istri saat sedang haid. Meski terdapat perbedaan dalam penafsiran, itu hanya bersifat pemahaman dasar yang tidak satupun dari kedua pemahaman tersebut menunjukan kesalahan atau sesuatu yang tidak benar dari al-Qur’an.
Penelitian ini bertujuan mengungkap penafsiran ayat kauniyah tentang reproduksi manusia dan pendidikan seks dalam al-Qur’an berdasarkan telaah Tafsir Ilmi Kemenag dan buku Bibel, Qur’an dan Sains karya Maurice Bucaille. Kedua tafsir tersebut dipilih karena tafsir ilmi Kemenag ditulis oleh mayoritas Muslim, sedangkan Maurice Bucaille merupakan seorang orientalis penganut agama kristen. Tafsir Ilmi Kemenag bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia dalam bidang penafsiran al-Qur’an, sementara Maurice Bucaille bertujuan untuk membandingkan antara Bibel dan al-Qur’an. Metode penelitian ini bersifat kualitatif dan jenis penelitian kepustakaan, dengan teknik analisis data menggunakan analisis komparatif. Hasil penelitian ini menunjukkan hampir dari semua ayat yang dicantumkan dalam penelitian ini terdapat perbedaan kecuali pada dua ayat saja, yakni QS. al-Mursalat [77]: 20 dan al-Baqarah[2]: 222-223. Pemahaman QS. al-Mursalat [77]: 20 dipahami sebagai cairan yang hina karena tempat keluarnya yang sama dengan keluarnya air kencing. Sementara QS. al-Baqarah [2]: 222-223 sama-sama dipahami sebagai larangan menyetubuhi istri saat sedang haid. Meski terdapat perbedaan dalam penafsiran, itu hanya bersifat pemahaman dasar yang tidak satupun dari kedua pemahaman tersebut menunjukan kesalahan atau sesuatu yang tidak benar dari al-Qur’an. |
|---|---|
| ISSN: | 2809-6401 2809-0500 |
| DOI: | 10.19109/jsq.v5i1.23832 |