Makna Ya’isa dalam Al-Qur’an dan Korelasinya dengan Kehidupan Sosial

Ya’isa merupakan salah satu istilah dalam al-Qur’a untuk menyebut makna putus asa. Topik ini menarik untuk dikaji lebih dalam mengingat di zaman sekarang banyak seseorang yang merasa tidak memiliki harapan yang akhirnya mereka putus asa, depresi, bahkan melakukan bunuh diri. Penelitian ini bertujuan...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Published in:Jurnal Semiotika-Q Vol. 5; no. 1; pp. 393 - 408
Main Authors: Isna Farihatul Husna, Achmad Khudori Sholeh, Moh Fahmi Ilman Nafia
Format: Journal Article
Language:Arabic
Indonesian
Published: Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang, Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam 21.04.2025
Subjects:
ISSN:2809-6401, 2809-0500
Online Access:Get full text
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Ya’isa merupakan salah satu istilah dalam al-Qur’a untuk menyebut makna putus asa. Topik ini menarik untuk dikaji lebih dalam mengingat di zaman sekarang banyak seseorang yang merasa tidak memiliki harapan yang akhirnya mereka putus asa, depresi, bahkan melakukan bunuh diri. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis makna Ya’isa dalam perspektif al-Qur’an dan korelasinya dengan kehidupan sosial. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dan jenis penelitian library research atau kepustakaan dengan menggunakan metode tafsir mawdhu’i (tematik). Penelitian ini dilakukan dengan literatur dan sumber data berupa al-Qur’an, tafsir, buku, dan jurnal ilmiah. Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi dengan cara menelaah sumber data seperti buku, literatur ilmiah, serta berbagai laporan yang berkaitan dengan makna Ya’isa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: pertama, lafadz Ya’isa disebutkan dalam al-Qur’an sebanyak 13 kali yang tersebar dalam 9 surat dengan penulisan yang berbeda-beda dengan 10 model. Kedua, penyebab Ya’isa menurut al-Qur’an adalah putus asa dari rahmat Allah, putus asa ketika kenikmatan dicabut, putus asa ketika ditimpa musibah, putus asa dari suatu keinginan atau harapan, putus asa ketika tidak bisa meyakinkan seseorang, dan putus asa ketika didustakan. Ketiga, olusi Ya’isa yang ditawarkan al-Qur’an dan relevan dengan kehidupan sosial yaitu dengan cara sabar, membaca al-Qur’an, dan berdo’a. Ya’isa merupakan salah satu istilah dalam al-Qur’a untuk menyebut makna putus asa. Topik ini menarik untuk dikaji lebih dalam mengingat di zaman sekarang banyak seseorang yang merasa tidak memiliki harapan yang akhirnya mereka putus asa, depresi, bahkan melakukan bunuh diri. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis makna Ya’isa dalam perspektif al-Qur’an dan korelasinya dengan kehidupan sosial. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dan jenis penelitian library research atau kepustakaan dengan menggunakan metode tafsir mawdhu’i (tematik). Penelitian ini dilakukan dengan literatur dan sumber data berupa al-Qur’an, tafsir, buku, dan jurnal ilmiah. Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi dengan cara menelaah sumber data seperti buku, literatur ilmiah, serta berbagai laporan yang berkaitan dengan makna Ya’isa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: pertama, lafadz Ya’isa disebutkan dalam al-Qur’an sebanyak 13 kali yang tersebar dalam 9 surat dengan penulisan yang berbeda-beda dengan 10 model. Kedua, penyebab Ya’isa menurut al-Qur’an adalah putus asa dari rahmat Allah, putus asa ketika kenikmatan dicabut, putus asa ketika ditimpa musibah, putus asa dari suatu keinginan atau harapan, putus asa ketika tidak bisa meyakinkan seseorang, dan putus asa ketika didustakan. Ketiga, olusi Ya’isa yang ditawarkan al-Qur’an dan relevan dengan kehidupan sosial yaitu dengan cara sabar, membaca al-Qur’an, dan berdo’a.
ISSN:2809-6401
2809-0500
DOI:10.19109/jsq.v5i1.25329