Transformasi Historis Metode Tafsir Al-Qur’an di Era Mutaakhirin (Abad 7-13 H)
Penafsiran al-Qur’an yang telah mengalami perkembangan signifikan sepanjang sejarah, mencerminkan adaptasi umat Islam terhadap perubahan sosial, politik, dan intelektual. Penelitian ini bertujuan menganalisis transformasi metode tafsir pada periode mutaakhkhirin (abad ke-7 hingga ke-13 H), dengan fo...
Uloženo v:
| Vydáno v: | Jurnal Semiotika-Q Ročník 5; číslo 1; s. 300 - 319 |
|---|---|
| Hlavní autoři: | , |
| Médium: | Journal Article |
| Jazyk: | arabština indonéština |
| Vydáno: |
Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang, Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam
21.04.2025
|
| Témata: | |
| ISSN: | 2809-6401, 2809-0500 |
| On-line přístup: | Získat plný text |
| Tagy: |
Přidat tag
Žádné tagy, Buďte první, kdo vytvoří štítek k tomuto záznamu!
|
| Shrnutí: | Penafsiran al-Qur’an yang telah mengalami perkembangan signifikan sepanjang sejarah, mencerminkan adaptasi umat Islam terhadap perubahan sosial, politik, dan intelektual. Penelitian ini bertujuan menganalisis transformasi metode tafsir pada periode mutaakhkhirin (abad ke-7 hingga ke-13 H), dengan fokus pada metode, sumber penafsiran, dan dinamika yang memengaruhinya. Kajian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan historis dan analitis terhadap literatur tafsir utama. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa periode mutaakhkhirin merupakan masa penting yang ditandai oleh pergeseran dari metode tradisional tafsir bi al-Ma’tsur ke metode tafsir bi al-Ra’yi yang lebih rasional dan ilmiah. Beberapa ulama seperti Fakhr al-Din al-Razi dan al-Baidhawi memadukan penalaran logis, filsafat, dan ilmu pengetahuan dalam memahami al-Qur’an, sementara al-Suyuthi tetap mempertahankan metode riwayat yang kuat. Analisis menunjukkan bahwa transformasi ini menghasilkan integrasi metode tafsir yang menggabungkan keabsahan riwayat dengan fleksibilitas penalaran. Integrasi ini tidak hanya memperkaya khazanah keilmuan Islam, tetapi juga menghadirkan tafsir yang lebih kontekstual untuk menjawab tantangan zaman. Transformasi metode tafsir pada periode mutaakhkhirin ini memberikan kontribusi signifikan terhadap perkembangan pemikiran Islam, memperkuat relevansi al-Qur’an dalam menghadapi konteks sosial dan intelektual yang terus berubah. Penelitian ini merekomendasikan pengkajian lebih lanjut untuk mengeksplorasi relevansi integrasi metode tafsir dalam menjawab tantangan modern.
Penafsiran al-Qur’an yang telah mengalami perkembangan signifikan sepanjang sejarah, mencerminkan adaptasi umat Islam terhadap perubahan sosial, politik, dan intelektual. Penelitian ini bertujuan menganalisis transformasi metode tafsir pada periode mutaakhkhirin (abad ke-7 hingga ke-13 H), dengan fokus pada metode, sumber penafsiran, dan dinamika yang memengaruhinya. Kajian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan historis dan analitis terhadap literatur tafsir utama. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa periode mutaakhkhirin merupakan masa penting yang ditandai oleh pergeseran dari metode tradisional tafsir bi al-Ma’tsur ke metode tafsir bi al-Ra’yi yang lebih rasional dan ilmiah. Beberapa ulama seperti Fakhr al-Din al-Razi dan al-Baidhawi memadukan penalaran logis, filsafat, dan ilmu pengetahuan dalam memahami al-Qur’an, sementara al-Suyuthi tetap mempertahankan metode riwayat yang kuat. Analisis menunjukkan bahwa transformasi ini menghasilkan integrasi metode tafsir yang menggabungkan keabsahan riwayat dengan fleksibilitas penalaran. Integrasi ini tidak hanya memperkaya khazanah keilmuan Islam, tetapi juga menghadirkan tafsir yang lebih kontekstual untuk menjawab tantangan zaman. Transformasi metode tafsir pada periode mutaakhkhirin ini memberikan kontribusi signifikan terhadap perkembangan pemikiran Islam, memperkuat relevansi al-Qur’an dalam menghadapi konteks sosial dan intelektual yang terus berubah. Penelitian ini merekomendasikan pengkajian lebih lanjut untuk mengeksplorasi relevansi integrasi metode tafsir dalam menjawab tantangan modern. |
|---|---|
| ISSN: | 2809-6401 2809-0500 |
| DOI: | 10.19109/jsq.v5i1.25750 |